https://jurnal.ilmubersama.com/index.php/PubHealth/issue/feedPubHealth Jurnal Kesehatan Masyarakat2025-10-31T12:02:17+00:00Muchti Yuda Pratamayudamuchti@yahoo.co.idOpen Journal Systems<p align="justify"><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20220628082380556" target="_blank" rel="noopener">ISSN: 2830-7224 (Online)</a> | <a href="https://drive.google.com/file/d/1rRutGWFWUVOOJ5uPDH4PZpvgJej_YFtk/view?usp=sharing" target="_blank" rel="noopener">SK: 0005.28307224/K.4/SK.ISSN/2022.07</a> <br /><a href="https://doi.org/10.56211/pubhealth" target="_blank" rel="noopener">DOI: https://doi.org/10.56211/pubhealth</a></p> <p align="justify">PubHealth Jurnal Kesehatan Masyarakat merupakan jurnal yang membahas ilmu di bidang Kesehatan Masyarakat, jurnal ini juga sebagai wadah untuk menuangkan hasil penelitian baik secara konseptual maupun teknis yang berkaitan dengan Kesehatan Masyarakat. PubHealth Jurnal Kesehatan Masyarakat terbit 4 kali dalam setahun yaitu pada bulan <strong>Juli</strong>, <strong>Oktober</strong>, <strong>Januari</strong> dan <strong>April</strong>. Terbitan pertama adalah bulan Juli 2022. Naskah yang masuk akan diterima oleh editor untuk kemudian akan dilakukan pemeriksaan kemiripan naskah dengan aplikasi Plagiarism Checker X. Proses <em>review</em> dilakukan dengan menggunakan <em>peer review</em>.</p> <p align="justify">PubHealth Jurnal Kesehatan Masyarakat menerima naskah dengan topik Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Biostatistik dan Kependudukan, Epidemiologi, Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Gizi Masyarakat, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Kesehatan Reproduksi, dan Mutidisiplin Ilmu terkait dengan ilmu Kesehatan dan ilmu Kedokteran. Selengkapnya Anda dapat mengetahui Fokus dan Ruang lingkup pada pranala berikut: <a href="https://jurnal.ilmubersama.com/index.php/PubHealth/FokusdanRuangLingkup" target="_blank" rel="noopener">Fokus dan Ruang Lingkup.</a></p> <p align="justify">PubHealth Jurnal Kesehatan Masyarakat sudah terakreditasi <a href="https://jurnal.ilmubersama.com/index.php/PubHealth/akreditasi" target="_blank" rel="noopener">SINTA 5</a> pada Pemberitahuan <a href="https://jurnal.ilmubersama.com/index.php/PubHealth/akreditasi" target="_blank" rel="noopener">Hasil Akreditasi Jurnal Ilmiah Periode I Tahun 2025 – 21 Maret 2025, Nomor Surat: 10/C/C3/DT.05.00/2025.</a></p> <p><a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/13912" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://jurnal.ilmubersama.com/public/site/images/oris/sinta-1.png" alt="" width="150" height="52" /></a></p>https://jurnal.ilmubersama.com/index.php/PubHealth/article/view/952Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah: Studi Kasus di SDN 009 Karang Asam Samarinda2025-10-31T12:02:17+00:00Shafa Minda Maliranshafaminda22@gmail.comIriyani Kshafaminda22@gmail.comRatih Wirapuspita Wisnuwardanishafaminda22@gmail.com<table width="643"> <tbody> <tr> <td width="374"> <p>Keamanan pangan jajanan anak sekolah dasar merupakan isu penting dalam kesehatan masyarakat karena melibatkan kelompok usia rentan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keamanan pangan jajanan di SDN 009 Karang Asam, Samarinda. Metode yang digunakan meliputi survei lapangan, observasi praktik higiene pedagang, serta uji cepat terhadap kandungan bahan tambahan pangan berbahaya, yaitu formalin, boraks, rhodamin B, dan methanil yellow pada jenis jajanan es teh dan melakukan pengamatan hygiene dan sanitasi pada terang bulan mini dan jelly. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa seluruh sampel negatif terhadap bahan berbahaya tersebut. Namun, ditemukan kelemahan dalam aspek penyajian dan kebersihan, seperti makanan disajikan terbuka dan penggunaan air yang tidak terverifikasi kualitasnya. Temuan ini menunjukkan bahwa keamanan pangan tidak hanya ditentukan oleh kandungan kimia, tetapi juga oleh praktik higiene pedagang, edukasi konsumen, dan pengawasan lingkungan sekolah. Penelitian ini merekomendasikan pelatihan rutin bagi pedagang, integrasi edukasi gizi dalam kurikulum, serta penguatan program kantin sehat sebagai upaya preventif dan promotif terhadap risiko pangan tidak aman di sekolah dasar.</p> </td> </tr> </tbody> </table>2025-10-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Shafa Minda Maliran, Iriyani K, Ratih Wirapuspita Wisnuwardanihttps://jurnal.ilmubersama.com/index.php/PubHealth/article/view/1173Asuhan Kebidanan Continuity of Care (CoC) pada Ny. “A” Umur 30 Tahun dari Masa Kehamilan Hingga Masa Interval di TPMB Bdn. DS, Pare2025-10-31T12:02:14+00:00Safira Hanin Iffa Putri Fadilasafirahanin16@gmail.comDwi Estuning Rahayusafirahanin16@gmail.comIra Titisarisafirahanin16@gmail.comIndah Rahmaningtyassafirahanin16@gmail.com<table width="643"> <tbody> <tr> <td width="374"> <p>Asuhan kebidanan Continuity of Care (CoC) merupakan layanan yang diberikan secara menyeluruh dan berkesinambungan mulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, perawatan bayi baru lahir, hingga program keluarga berencana. Tujuan dari laporan ini adalah untuk menggambarkan penerapan asuhan CoC pada Ny. A, usia 30 tahun, di TPMB DS, Pare. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan dokumentasi menggunakan format SOAP. Selama kehamilan trimester III, Ny. A mengeluhkan nyeri pada pinggang dan rasa tidak nyaman pada kaki, yang berhasil diatasi melalui edukasi dan senam hamil. Senam hamil terbukti efektif dalam memperkuat serta merilekskkan otot-otot dasar panggul dan dapat menurunkan ketidaknyaman selama masa kehamilan. Proses persalinan berlangsung spontan pada usia kehamilan 39 minggu 4 hari tanpa adanya komplikasi, dengan bayi lahir sehat, berat 3390 gram, panjang 50 cm, dan skor Apgar 7/9. Masa nifas berjalan normal, meskipun terdapat keluhan bengkak pada kaki yang diatasi dengan kompres hangat, latihan senam nifas, dan anjuran posisi tidur yang benar terapi ini membantu memperlancar sirkulasi darah, khususnya di area kaki, sehingga dapat mengurangi terjadinya edema atau pembengkakan pada ekstremitas bawah. Saat kunjungan neonatus, bayi dalam kondisi sehat, telah mendapatkan imunisasi HB0 dan vitamin K, serta edukasi tentang pentingnya penjemuran pagi untuk mencegah terjadinya penyakit kuning pada bayi. Pada masa interval, Ny. A memilih kontrasepsi suntik 3 bulan yang aman untuk ibu menyusui. Secara keseluruhan, asuhan ini menunjukkan bahwa pelayanan kebidanan berkelanjutan sangat penting dalam menjaga kesehatan ibu dan bayi serta mencegah terjadinya komplikasi.</p> </td> </tr> </tbody> </table>2025-10-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Safira Hanin Iffa Putri Fadila, Dwi Estuning Rahayu, Ira Titisari, Indah Rahmaningtyashttps://jurnal.ilmubersama.com/index.php/PubHealth/article/view/1199Gambaran Penggunaan Obat Nonsteroidal Anti-Inflamatory Drugs (NSAID) pada Pasien Osteoarthtritis (OA) Geriatri 2025-10-31T12:01:59+00:00Anggi Anggianggigaling69@gmail.comKathina Deswi Aqsaanggigaling69@gmail.comKhairunnisa Azani Meilinasaryanggigaling69@gmail.com<p>Nyeri kronis adalah gejala umum dari<em> osteoartritis (OA), </em>kondisi sendi degeneratif yang sebagian besar menyerang lansia. Pengobatan lini pertama untuk pereda nyeri OA adalah NSAID. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efektivitas obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dalam mengobati pasien OA lanjut usia di poliklinik RSUD Dr. Abdul Aziz Singkawang menggunakan<em> Wong-Baker Faces Scale </em>(WBFS). Sembilan puluh dari 115 pasien di masyarakat menjadi subjek penelitian observasional retrospektif ini. Analisis data dilakukan menggunakan uji Wilcoxon. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas pasien adalah perempuan (67%) dan NSAID yang paling banyak digunakan adalah Etoricoxib (67%). Namun, NSAID yang paling efektif dalam menurunkan nyeri adalah Meloxicam dengan rata-rata penurunan skor WBFS sebesar 2,18 (p<0.05) dan Etorixocib kurang efektif dalam menurunkan nyeri dengan rata-rata penurunan skor WBFS sebesar 1,83. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Meloxicam lebih efektif dibandingkan NSAID lainnya seperti Etoricoxib dalam meredakan nyeri OA pada pasien geriatri.</p>2025-10-26T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Anggi Anggi, Kathina Deswi Aqsa, Khairunnisa Azani Meilinasaryhttps://jurnal.ilmubersama.com/index.php/PubHealth/article/view/1224Peran Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam Penguatan Nilai Keagamaan di Desa Pangkalan Dodek Baru Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara2025-10-31T12:01:56+00:00Nurhayati Nurhayatinurhayati1672@uinsu.ac.idRani Surayaranisuraya@uinsu.ac.idDinda Agus Tantritantridida88@gmail.comLily Rahmandarahmandalily2@gmail.comPutri MendrianiPutrimendriani18@gmail.comRuqayah Salsabila Parapatruqayahsalsabila@gmail.com<p>Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Pangkalan Dodek Baru bertujuan memperkuat nilai keagamaan masyarakat melalui peran aktif mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif Participatory Action Research (PAR) yang diterapkan secara spesifik dengan melibatkan mahasiswa dan masyarakat secara kolaboratif dalam lima siklus: mengamati kondisi awal (to know), memahami masalah (to understand), merencanakan solusi (to plan), melaksanakan program belajar mengaji dan praktik sholat secara partisipatif (to action), serta melakukan evaluasi bersama (to reflection). Melalui proses ini, mahasiswa berperan sebagai fasilitator yang mengajak masyarakat aktif turut serta. Program ini menyasar anak-anak dan remaja dengan dukungan tokoh agama setempat. Hasilnya menunjukkan peningkatan kemampuan baca Al-Qur’an, pemahaman praktik ibadah, serta tumbuhnya kesadaran beragama yang disiplin, toleran, dan bertanggung jawab. Pendekatan PAR juga berhasil memperkuat partisipasi masyarakat dan ikatan sosial antarwarga. Dengan demikian, KKN berbasis PAR efektif membangun generasi muda berakhlak mulia dan kehidupan beragama yang harmonis di tingkat desa.</p>2025-10-26T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Nurhayati Nurhayati, Rani Suraya, Dinda Agus Tantri, Lily Rahmanda, Putri Mendriani, Ruqayah Salsabila Parapathttps://jurnal.ilmubersama.com/index.php/PubHealth/article/view/1232Determinan Perilaku Personal Hygiene Remaja Putri saat Menstruasi di SMPN 12 Kota Jambi Tahun 20252025-10-31T12:02:11+00:00Tesalonika Graciella Marbuntesagraciella@gmail.comIsmi Nurwaqiah Ibnutesagraciella@gmail.comMarta Butar Butartesagraciella@gmail.comHelmi Suryani Nasutiontesagraciella@gmail.comPuspita Saritesagraciella@gmail.comSri Astuti Siregartesagraciella@gmail.com<table width="643"> <tbody> <tr> <td width="374"> <p>Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia, perilaku remaja putri menjaga <em>hygiene</em> saat menstruasi masih dikategorikan kurang yaitu sebesar 66,6%. Observasi awal di SMPN 12 Kota Jambi menunjukkan 8 siswi yang diwawancarai tidak mengetahui <em>personal hygiene</em> saat menstruasi dan penerapannya di kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku <em>personal hygiene</em> remaja putri saat menstruasi di SMPN 12 Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan rancangan analisis deskriptif dan pendekatan <em>cross-sectional</em> dengan populasi sebanyak 402 siswi serta sampel sebanyak 80 responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan analisis <em>chi square</em>. Hasil penelitian ini menunjukkan pengetahuan berada dalam kategori baik (53,8%), sikap positif (53,8%), peran guru baik (56,3%), dan peran orang tua baik (57,5%). Terdapat hubungan pengetahuan dengan perilaku <em>personal hygiene</em> remaja putri saat menstruasi (<em>p value</em> = 0,002 < 0,05), sikap dengan perilaku <em>personal hygiene</em> saat menstruasi (<em>p value</em> = 0,000 < 0,05), dan peran orang tua dengan perilaku <em>personal hygiene</em> saat menstruasi (<em>p value</em> = 0,001 < 0,05). Namun tidak terdapat hubungan antara peran guru dengan perilaku <em>personal hygiene</em> remaja putri saat menstruasi (<em>p value</em> = 0,474 > 0,05). Kesimpulannya, perilaku <em>personal hygiene</em> siswi SMPN 12 Kota Jambi saat menstruasi tergolong baik, sebanyak 58,8% siswi melaksanakan perilaku <em>personal hygiene</em> yang baik saat menstruasi. SMPN 12 Kota Jambi dapat memberdayakan siswi sebagai <em>peer educator</em> dan memanfaatkan media sosial sebagai wadah edukasi <em>personal hygiene</em> saat menstruasi.</p> </td> </tr> </tbody> </table>2025-10-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Tesalonika Graciella Marbun, Ismi Nurwaqiah Ibnu, Marta Butar Butar, Helmi Suryani Nasution, Puspita Sari, Sri Astuti Siregarhttps://jurnal.ilmubersama.com/index.php/PubHealth/article/view/1254Hubungan Depresi dengan Keharmonisan Keluarga pada Mahasiswa Kesehatan2025-10-31T12:01:53+00:00Asep Edyanaesarwendah91@stikesrsdustira.ac.idEndah Sarwendahendahsarwendah91@gmail.comTantan Hadiansyahesarwendah91@stikesrsdustira.ac.idTriana Dewi Safariaesarwendah91@stikesrsdustira.ac.idMeidy Michelle Fitria Wawondatuesarwendah91@stikesrsdustira.ac.idNawal Nawalesarwendah91@stikesrsdustira.ac.id<table width="643"> <tbody> <tr> <td width="374"> <p>Depresi merupakan masalah kesehatan jiwa yang seringkali muncul pada mahasiswa. Kondisi depresi juga dapat memicu dampak negatif seperti putus sekolah atau berhenti sekolah. Lingkungan keluarga menjadi salah satu factor eksternal yang berhubungan dengan kondisi depresi. Keharmonisan keluarga berpengaruh pada munculnya depresi. Sehingga penting untuk mengetahui hubungan antara depresi dengan keharmonisan keluarga pada mahasiswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara depresi dengan keharmonisan keluarga pada mahasiswa kesehatan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah <em>Purposive Sampling</em> dengan jumlah sample yang digunakan menggunakan perhitungan Slovin yakni 245 sample. Instrumen penelitian yang digunakan adalah <em>Beck Depression Inventory- II</em> yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia serta <em>Family Harmony Scale</em>. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden tidak mengalami depresi, namun, terdapat proporsi yang cukup signifikan mengalami depresi pada tingkat ringan hingga berat dengan total 42,0%. Tingkat<strong> konflik </strong>yang cukup tinggi atau mencapai 46,9%, menandakan bahwa perbedaan pendapat maupun ketegangan masih sering muncul dalam interaksi keluarga. <em>Correlation coefficients</em><strong> rₛ = -0.598, p < 0.01</strong><strong>. </strong>Ada hubungan bermakna antara depresi dengan keharmonisan keluarga. Semakin tinggi tingkat keharmonisan keluarga, semakin rendah tingkat depresi yang dialami responden, demikian pula sebaliknya Diharapkan penelitian ini mampu memberikan jawaban terkait hubungan antara depresi dan keharmonisan keluarga pada mahasiswa kesehatan sehingga dapat memberikan pembaharuan pada ilmu pengetahuan.</p> </td> </tr> </tbody> </table>2025-10-26T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Asep Edyana, Endah Sarwendah, Tantan Hadiansyah, Triana Dewi Safaria, Meidy Michelle Fitria Wawondatu, Nawal Nawalhttps://jurnal.ilmubersama.com/index.php/PubHealth/article/view/1245Hubungan Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja Fisik, dan Pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Kinerja Pekerja pada Proyek Kostruksi2025-10-31T12:01:55+00:00Alya Artika Jayatriartikalya12@gmail.comWillia Novita Eka Riniwillia_novita.er@unja.ac.idAshar Nuzulul Putraasharnuzululputra@gmail.com<p><strong>Latar Belakang: </strong>Sektor konstruksi merupakan salah satu sektor vital bagi perekonomian, namun memiliki tingkat risiko kecelakaan kerja yang tinggi, yaitu menyumbang 31,9% dari total kecelakaan kerja di Indonesia. Di Provinsi Jambi, tren kecelakaan kerja menunjukkan peningkatan signifikan, terutama pada proyek berskala besar yang melibatkan banyak tenaga kerja dengan tekanan waktu dan kondisi kerja yang menantang. Kinerja pekerja menjadi faktor kunci keberhasilan proyek, sehingga perlu dianalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti motivasi kerja, lingkungan kerja fisik, dan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Mengetahui hubungan antara motivasi kerja, lingkungan kerja fisik, dan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja dengan kinerja pekerja pada proyek konstruksi.</p> <p><strong>Metode: </strong>Metode yang digunakan adalah studi literatur dengan pendekatan deskriptif analitis. Pencarian artikel dilakukan pada basis data ilmiah Google Scholar dan Scopus menggunakan kata kunci “motivasi kerja”, “lingkungan kerja fisik”, “keselamatan dan kesehatan kerja”, “pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja”, dan “kinerja pekerja” dengan rentang publikasi tahun 2015 hingga 2024.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Hasil kajian menunjukkan bahwa motivasi kerja, lingkungan kerja fisik yang kondusif, dan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja yang efektif memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pekerja. Motivasi mendorong pekerja mencapai hasil optimal, lingkungan kerja yang baik meningkatkan kenyamanan dan produktivitas, sedangkan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan kepatuhan.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Peningkatan motivasi kerja, perbaikan lingkungan kerja fisik, dan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja yang ketat secara simultan sangat krusial untuk mengoptimalkan kinerja dan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan produktif pada proyek konstruksi.</p> <p> </p>2025-10-26T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Alya Artika Jayatri, Willia Novita Eka Rini, Ashar Nuzulul Putrahttps://jurnal.ilmubersama.com/index.php/PubHealth/article/view/1256Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Penerapan Higiene Sanitasi Makanan pada Rumah Makan di Kecamatan Sekayu Tahun 20252025-10-31T12:02:08+00:00Putri Andiniputriiaandini029@gmail.comFajrina Hidayatiputriiaandini029@gmail.comAdelina Fitriputriiaandini029@gmail.comOka Lesmana Sputriiaandini029@gmail.comHendra Dhermawan Sputriiaandini029@gmail.com<p><strong>Latar Belakang: </strong>Penerapan higiene sanitasi yang tidak memadai dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit akibat makanan seperti keracunan pangan dan diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku penerapan higiene sanitasi makanan pada rumah makan di Kecamatan Sekayu tahun 2025.</p> <p><strong>Metode Penelitian: </strong>Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode<em> cross sectional.</em> Populasi dalam penelitian ini adalah penjamah makanan yang bekerja di rumah makan yang ada di Kecamatan Sekayu. Sampel penelitian sebanyak 56 responden.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Hasil penelitian menujukkan responden dengan perilaku penerapan higiene sesuai 69,6%, pengetahuan baik 67,9%, sikap positif 57,1%, berpendidikan tinggi 71,4%, lama kerja baru 67,9%, sarana dan prasarana memenuhi syarat 67,9%, dan pengawasan 80,4%. Hasil analisis <em>bivariate</em> menunjukkan ada hubungan pengetahuan (<em>p-value</em>=0,001), sikap (<em>p-value</em>=0,001), tingkat pendidikan (<em>p-value</em>=0,012), ketersediaan sarana dan prasarana (<em>p-value</em>=0,005), dan tidak ada hubungan lama kerja (<em>p-value</em>=0,339) dan pengawasan (<em>p-value</em>=1,000) dengan perilaku penerapan higiene sanitasi makanan.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Terdapat hubungan pengetahuan, sikap, tingkat pendidikan, ketersediaan sarana dan prasarana dengan perilaku penerepan higiene saniatasi makanan pada rumah makan di Kecamatan Sekayu tahun 2025.</p>2025-10-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Putri Andini, Fajrina Hidayati, Adelina Fitri, Oka Lesmana S, Hendra Dhermawan Shttps://jurnal.ilmubersama.com/index.php/PubHealth/article/view/1257Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pembuangan Tinja Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Siulak Mukai Kabupaten Kerinci2025-10-31T12:02:06+00:00Sosa Melsasosamelsa@gmail.comFajrina Hidayatifajrina.hidayati@unja.ac.idOka Lesmana Sokalesmana28@unja.ac.idAsparian Asparianasparian@unja.ac.idKasyani Kasyanikasyani@unja.ac.id<p><strong>Latar Belakang:</strong> Pembuangan tinja balita yang tidak dilakukan dengan benar dapat menjadi salah satu pemicu praktik buang air besar sembarangan. Tinja balita yang tidak ditangani secara benar berpotensi mencemari lingkungan dan meningkatkan risiko berbagai penyakit pada anak, seperti diare, stunting, hingga hepatitis.</p> <p><strong>Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif desain <em>cross-sectional</em>. Sampel diambil menggunakan teknik multistage sampling sebanyak 73 responden. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji <em>Chi-Square</em>.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Proporsi ibu yang melakukan pembuangan tinja balita tidak aman sebesar 35,7%. Terdapat hubungan yang signifikan tingkat pendidikan ibu (P-value = 0,000), jumlah anak/paritas (P-value = 0,022), toilet training (P-value = 0,001), paparan informasi sanitasi (P-value = 0,014) dengan perilaku pembuangan tinja balita. Namun, tidak ditemukan hubungan yang signifikan usia ibu (P-value = 0,758), status ekonomi (P-value = 0,480) dan ketersediaan sumber air bersih (P value = 1,000) dengan perilaku pembuangan tinja balita.</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> Pendidikan ibu, jumlah anak/paritas, toilet training dan paparan informasi sanitasi memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku pembuangan tinja balita. Sebaliknya, usia ibu, status ekonomi dan ketersediaan sumber air bersih tidak menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap perilaku pembuangan tinja balita.</p>2025-10-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Sosa Melsa, Fajrina Hidayati, Oka Lesmana S, Asparian Asparian, Kasyani Kasyanihttps://jurnal.ilmubersama.com/index.php/PubHealth/article/view/1296Analisis Kandungan Siklamat pada Minuman Jajanan Sekolah di SMP Negeri 15 Samarinda, sebagai Upaya Pengawasan Keamanan Pangan2025-10-31T12:02:04+00:00Arista Dian Yuniasiharistaaji88@gmail.comIriyani Karistaaji88@gmail.comRatih Wirapuspita Waristaaji88@gmail.com<p>Keamanan pangan merupakan hal yang perlu diupayakan secara maksimal guna menciptakan kondisi atau jaminan bahwa pangan yang dikonsumsi aman. Suatu bahan pangan dianggap aman apabila telah memenuhi standar keamanan tertentu, sehingga dapat menghindarkan dari potensi bahaya, baik yang bersifat biologis, kimiawi, fisik, maupun zat lain yang bisa membahayakan kesehatan manusia. Salah satu zat berbahaya dalam minuman jajanan sekolah adalah pemanis buatan siklamat. Siklamat bersifat karsinogenik, meningkatkan tekanan darah dan risiko sindrom metabolik apabila dikonsumi oleh anak-anak. Berbagai laporan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menunjukkan masih adanya produk jajanan di sektor informal yang mengandung siklamat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi kandungan siklamat pada jajanan minuman yang dijual di lingkungan SMP Negeri 15 Samarinda. Sepuluh sampel minuman diambil dari pedagang di dalam dan luar area sekolah, kemudian dianalisis di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Samarinda menggunakan metode kualitatif. Hasil uji menunjukkan bahwa kedua sampel negatif mengandung siklamat. Dengan demikian, pada saat pemeriksaan, jajanan minuman yang dikonsumsi siswa dinyatakan aman dari zat pemanis buatan berbahaya tersebut. Namun, pengawasan berkala dan edukasi kepada pedagang serta masyarakat tetap diperlukan untuk menjaga keberlanjutan keamanan pangan di lingkungan sekolah.</p>2025-10-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Arista Dian Yuniasih, Iriyani K, Ratih Wirapuspita Whttps://jurnal.ilmubersama.com/index.php/PubHealth/article/view/1060Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Konsumsi Tablet Fe di Kalangan Remaja di Lihat dari Perspektif Sosial dan Kesehatan2025-10-31T12:02:02+00:00Aprilia Apriliaaprilia95455@gmail.comNadhifa Bunga Septiyananadhifaradit@gmail.comPutri Nilna Nabilahputri.nilna4@gmail.comNovia Riski Ramadinanoviar768@gmail.comMuhammad Ayassy Malik Abidinayasmalikbae@gmail.comSukma Hidayantisukmahidayanti1@gmail.comyulis indrianiyulis@unikal.co.idTeguh Irawantrikuris@yahoo.co.id<table width="643"> <tbody> <tr> <td width="374"> <p>Anemia merupakan kondisi yang dikarenakan kekurangan zat gizi esensial yang mempunyai peran pada pembentukan hemoglobin, umumnya akibat rendahnya asupan atau gangguan penyerapan nutrisi. Penelitian ini dilakukan di empat SMA/MA di Kota Pekalongan untuk mengkaji faktor-faktor sosial dan kesehatan yang memengaruhi konsumsi Tablet Tambah Darah (tablet Fe) pada remaja putri. Meskipun mayoritas responden mempunyai pemahaman yang baik mengenai anemia, hal ini tidak selalu berbanding lurus dengan perilaku konsumsi tablet Fe secara rutin. Studi yang dilaksanakan mempergunakan desain kuantitatif mempergunakan pendekatan cross-sectional. Data primer dilakukan pengumpulan dengan survei menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 100 siswi kelas X dan XI yang dipilih secara random sampling dari SMAN 1, SMAN 2, SMAN 4, dan MAN 1 Pekalongan. Analisis dilaksanakan mempergunakan bantuan perangkat lunak SPSS versi 23 dan tingkat signifikansi p < 0,05. Hasil penelitian mengindikasikan jika mayoritas responden mempunyai tingkat pengetahuan yang baik (76%), motivasi yang baik (73%), serta dukungan sosial yang cukup (67%). Namun, pengaruh teman sebaya masih tergolong kurang baik (70%), dan sikap positif belum optimal (68%). Uji regresi logistik mengindikasikan jika hanya variabel motivasi yang berdampak signifikan pada perilaku konsumsi tablet Fe (p = 0,004; Exp(B) = 4,779), sedangkan variabel lainnya tidak berpengaruh secara signifikan. Dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan faktor utama yang memengaruhi konsumsi tablet Fe, sehingga intervensi promotif sebaiknya difokuskan pada peningkatan motivasi remaja dalam upaya pencegahan anemia.</p> </td> </tr> </tbody> </table>2025-10-26T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Aprilia Aprilia, Nadhifa Bunga Septiyana, Putri Nilna Nabilah, Novia Riski Ramadina, Muhammad Ayassy Malik Abidin, Sukma Hidayanti, yulis indriani, Teguh Irawanhttps://jurnal.ilmubersama.com/index.php/PubHealth/article/view/1237Gambaran Perbandingan Obat Piracetam dan Citicoline pada Pasien Stroke Iskemik di Rawat Inap2025-10-31T12:01:50+00:00Juniarti Juniartijuniartiyuyun110@gmail.comKathina Deswi Aqsajuniartiyuyun110@gmail.comMaghfiroti Fitrijuniartiyuyun110@gmail.com<p>Stroke iskemik merupakan masalah kesehatan global yang menyebabkan kecacatan dan kematian, dengan prevalensi yang meningkat secara signifikan di Indonesia, termasuk di Kalimantan Barat. Stroke iskemik terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah ke otak, yang mengakibatkan kerusakan jaringan otak dan gangguan fungsi. Neuroprotektif, seperti piracetam dan citicoline, digunakan untuk mengurangi kerusakan sel saraf dan memperbaiki fungsi otak pasca-stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas perbandingan obat piracetam dan citicoline pada pasien stroke iskemik di rawat inap pada periode Januari 2022 - Desember 2023. Penelitian ini menggunakan desain non-eksperimental observasional dengan pendekatan kohort, mengambil data secara retrospektif. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan rumus slovin hasil sampel 80 pasien dari total populasi 99 pasien. Data dianalisis secara deskriptif analitik, dengan uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov dan uji non-parametrik Wilcoxon Signed Rank Test untuk data yang tidak terdistribusi normal. Hasil penelitian pada 80 sampel, pasien stroke iskemik didominasi oleh laki-laki (62%) dan kelompok usia 45-64 tahun (61%). Hasil penelitian menunjukkan golongan neuroprotektif yang paling banyak digunakan citicoline (97,50%) dibandingkan piracetam (2,50%). Hasil efektivitas berdasarkan lama hari rawat inap menggunakan rumus AvLOS yang paling singkat citicoline (3,76 hari) dibandingkan piracetam (7,5 hari) dan berrdasarkan nilai GCS terdapat perbedaan yang bermakna pada GCS awal dan GCS akhir dengan nilai signifikansi 0,00<0,05 artinya terdapat perbedaan nilai GCS sebelum dan setelah pemberian terapi piracetam atau citicoline. Kesimpulan bahwa citicoline adalah obat neuroprotektif yang paling banyak digunakan dan paling efektif dalam terapi pasien stroke iskemik berdasarkan lama hari rawat inap maupun peningkatan nilai GCS.</p>2025-10-27T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Juniarti Juniarti, Kathina Deswi Aqsa, Maghfiroti Fitrihttps://jurnal.ilmubersama.com/index.php/PubHealth/article/view/1260Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Proyek Pembangunan Filtrasi Air Sumur Dalam2025-10-31T12:01:47+00:00Sekar Aulia Rendjanisekarrndj7@gmail.comWillia Novita Eka Rinisekarrndj7@gmail.comOka Lesmana Ssekarrndj7@gmail.com<p><strong>Latar Belakang:</strong> Krisis air bersih masih menjadi permasalahan global dengan 2,2 miliar penduduk dunia kekurangan akses air aman. Di Indonesia, hanya 11,9% rumah tangga yang benar-benar memiliki akses air minum layak berdasarkan parameter kesehatan. Pembangunan infrastruktur penyediaan air bersih melalui sistem filtrasi sumur dalam menjadi salah satu solusi alternatif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun, proyek ini memiliki risiko keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang tinggi karena melibatkan aktivitas pengeboran, penggunaan bahan kimia, serta instalasi peralatan berat.</p> <p><strong>Tujuan:</strong> Menganalisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada proyek pembangunan sistem filtrasi air sumur dalam melalui kajian literatur dengan pendekatan HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Control).</p> <p><strong>Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan pendekatan deskriptif analitis. Data dikumpulkan dari berbagai jurnal, laporan penelitian, dan dokumen ilmiah yang membahas identifikasi bahaya, penilaian risiko, serta strategi pengendalian dalam pekerjaan konstruksi, khususnya pada sistem filtrasi sumur dalam. Analisis dilakukan dengan kerangka HIRADC untuk mengklasifikasikan potensi bahaya, menilai tingkat risiko, serta menentukan langkah pengendalian.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Kajian literatur mengidentifikasi beragam potensi bahaya konstruksi, mulai dari risiko jatuh dari ketinggian, paparan bahan kimia, hingga masalah ergonomi. Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa penerapan HIRADC efektif dalam menurunkan tingkat risiko dari kategori tinggi menjadi sedang hingga rendah melalui penerapan kontrol yang tepat. Risiko dominan pada pembangunan sistem filtrasi sumur dalam meliputi kecelakaan akibat peralatan berat, paparan debu arang aktif, serta bahaya jatuh saat proses instalasi.</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> Kajian literatur menunjukkan bahwa pembangunan sistem filtrasi air sumur dalam memiliki risiko K3 tinggi, namun penerapan metode HIRADC efektif untuk mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, dan menentukan pengendalian guna menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan produktif.</p>2025-10-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Sekar Aulia Rendjani, Willia Novita Eka Rini, Oka Lesmana Shttps://jurnal.ilmubersama.com/index.php/PubHealth/article/view/1163Gambaran Pelaksanaan Upaya Triple Eliminasi Penanggulangan HIV/AIDS di Suku Dinas Kesehatan Kota ADM. Jakarta Selatan Tahun 20252025-10-31T12:01:41+00:00Mawar Anjanimawaranjani191@gmail.comEmma Rachmawatiemma_rachmawati@uhamka.ac.id<p>Sejalan dengan sasaran global untuk mengakhiri epidemi HIV/AIDS pada tahun 2030, pemerintah dan masyarakat bersinergi dalam komitmen untuk mengendalikan HIV/AIDS dengan target eliminasi 95-95-95. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran input, proses, dan output dalam pelaksanaan upaya <em>Triple</em> Eliminasi HIV/AIDS di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Selatan pada tahun 2025. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara terstruktur, observasi, dan telaah dokumen. Informan terdiri dari empat orang: koordinator P2PM, pengelola program HIV/AIDS, tenaga <em>Technical Officer</em> TB-HIV/AIDS, dan <em>Data Officer</em> HIV/AIDS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program telah sesuai dengan Permenkes RI No. 23 Tahun 2022, dengan monitoring dan evaluasi rutin bulanan dan triwulanan, serta adanya koordinasi lintas sektor, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), fasilitas kesehatan, dan komunitas. Namun, hambatan masih ditemui, yaitu kurangnya sosialisasi dan edukasi, keterbatasan SDM (hanya 1 orang pengelola program), serta tidak adanya pelatihan yang diselenggarakan langsung oleh Sudinkes Jakarta Selatan. Disarankan agar Sudinkes menambah jumlah SDM, memperluas jejaring dengan mitra, meningkatkan sosialisasi dan edukasi, serta menyelenggarakan pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) mandiri.</p>2025-10-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Mawar Anjani, Emma Rachmawatihttps://jurnal.ilmubersama.com/index.php/PubHealth/article/view/1061Evaluasi Keefektivitasan Aplikasi serta Website Chatra sebagai Program Konseling dalam Penanganan Gangguan Kesehatan Mental bagi Generasi Z2025-10-31T12:01:44+00:00Teguh Irawanyulis@unikal.ac.idYulis Indriyaniyulis@unikal.ac.idMahda Auliamahda2agustus@gmail.comCita Windu Pramudhiayulis@unikal.ac.idElica Qhotrienayulis@unikal.ac.idCaesar Thoriq Kemal Hasbibieyulis@unikal.ac.idDwi Kusumaningtyasyulis@unikal.ac.idM. Rifki Firmansyahyulis@unikal.ac.id<p>Gangguan kesehatan mental adalah kondisi ketika fungsi psikologis seseorang mengalami hambatan atau tidak berjalan semestinya. Berbagai upaya telah dilakukan, seperti layanan konseling di sekolah dan universitas dan kampanye kesadaran Kesehatan mental. Namun, banyak solusi ini masih menghadapi keterbatasan dari segi aksesibilitas, efektivitas, maupun penerimaan oleh Generasi Z yang akrab dengan teknologi. Sebagai solusi inovatif, program konseling berbasis website hadir, salah satunya adalah CHATRA, yang dirancang sesuai kebutuhan Generasi Z. Evaluasi efektivitas platform ini penting untuk menilai sejauh mana dampaknya terhadap kesehatan mental pengguna. Penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam dan FGD, dengan desain studi kasus. Informan terdiri dari 6 pengurus UKM Pikma Sriwijaya periode 2025/2026 dan 6 klien konseling. Hasil menunjukkan bahwa fitur anonimitas dan format chat memudahkan pengguna mengungkapkan masalah pribadi tanpa takut atau malu, serta memberikan dampak positif seperti perasaan lega, berkurangnya kecemasan, dan peningkatan kemampuan menyelesaikan masalah. Namun, masih ditemukan kendala teknis seperti lambatnya respons konselor, tidak adanya notifikasi, dan tampilan antarmuka yang kurang ramah. Temuan ini menunjukkan Chatra dapat menjadi jembatan awal layanan kesehatan mental bagi remaja dan mahasiswa, dengan catatan perlunya perbaikan teknis dan dukungan profesional berkelanjutan. Chatra berpotensi dikembangkan sebagai model layanan konseling digital yang murah, aman, dan efektif di lingkungan kampus.</p> <p> </p>2025-10-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Teguh Irawan, Yulis Indriyani, Mahda Aulia, Cita Windu Pramudhia, Elica Qhotriena, Caesar Thoriq Kemal Hasbibie, Dwi Kusumaningtyas, M. Rifki Firmansyahhttps://jurnal.ilmubersama.com/index.php/PubHealth/article/view/1238Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja pada Perawat di Rumah Sakit ‘X’ Kota Jakarta Tahun 20252025-10-31T12:01:40+00:00Adinda Desta Dian Nestitiadindadesta25@gmail.comEmma Rachmawatiemma_rachmawati@uhamka.ac.id<table width="643"> <tbody> <tr> <td width="374"> <p>Kinerja perawat adalah salah satu faktor penting dalam menentukan mutu pelayanan di rumah sakit. Banyak faktor yang dapat memengaruhi kinerja perawat, baik dari internal maupun eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat di Rumah Sakit ‘X’ Kota Jakarta. Metodologi penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain <em>Cross Sectional</em>. Populasi penelitian mencakup seluruh 42 perawat di Rumah Sakit ‘X’, (<em>total sampling</em>). Pengumpulan data menggunakan kuesioner dalam bentuk <em>G-form</em> dan analisis data menggunakan analisis univariat bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel pelatihan dan pengembangan SDM (Diklat) (<em>p</em>=0,012, PR=2,890), motivasi kerja (<em>p</em>=0,010, PR=3,333), dan disiplin kerja (<em>p</em>=0,000, PR=4,000), dengan kinerja perawat (<em>p-value</em> < 0,05). Disarankan rumah sakit untuk meningkatkan kualitas Diklat bagi perawat serta membangun motivasi dan kedisiplinan perawat guna menjaga mutu pelayanan.</p> </td> </tr> </tbody> </table>2025-10-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Adinda Desta Dian Nestiti, Emma Rachmawati