https://jurnal.ilmubersama.com/index.php/tabela/issue/feedTabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan2025-01-31T14:25:12+00:00Sakiah, S.P., M.Psakiah5379@gmail.comOpen Journal Systems<p align="justify"><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20221213302024541" target="_blank" rel="noopener">ISSN: 2962-8644 (Online)</a> | <a href="https://drive.google.com/file/d/1sZ7AwmrLqNo_pY3nAD-CWr2uPT-iC95N/view?usp=sharing" target="_blank" rel="noopener">SK: 29628644/II.7.4/SK.ISSN/01/2023</a> <br /><a href="https://doi.org/10.56211/tabela">DOI: https://doi.org/10.56211/tabela</a></p> <p align="justify">Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan merupakan terbitan berkala ilmiah yang menyajikan hasil-hasil penelitian maupun telaah ilmiah yang menitikberatkan pada upaya-upaya yang dilakukan dalam mendukung pertanian berkelanjutan. Jurnal ini dikelola oleh Ilmu Bersama Center bersama Dosen-Dosen Profesional dari berbagai perguruan tinggi yang bertujuan untuk mempublikasikan hasil penelitian atau telaah ilmiah dari Dosen, Peneliti maupun mahasiswa. Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan terbit dua issue dalam setahun yaitu pada bulan <strong>Januari </strong>dan <strong>Juli</strong>, terbitan pertama pada bulan Januari 2023. Manuscript yang diterima pada Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan akan diperiksa kemiripannya menggunakan Plagiarism Checker dengan similarity index maksimal 25%. Manuscript yang lolos akan direview secara blind review oleh Mitra Bestari. Ruang lingkup Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan adalah Pertanian dengan topik pengelolaan lahan, pengelolaan tanaman, pengendalian organisme pengganggu tanaman, agroklimat dan sosial ekonomi pertanian.</p> <p align="justify"><a href="https://garuda.kemdikbud.go.id/journal/view/31343" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://jurnal.ilmubersama.com/public/site/images/oris/garuda.png" alt="" width="150" height="52" /></a></p>https://jurnal.ilmubersama.com/index.php/tabela/article/view/711Perbandingan Efektivitas Metarhizium sp. dan Biopestisida Tandan Kosong Kelapa Sawit dalam Mengatasi Masalah Hama Uret di Desa Grati Lumajang2025-01-31T14:25:12+00:00Anni Nuraisyahanni.nuraisyah@polije.ac.idYuni Nurfianayuni.nurfiana@trunojoyo.ac.idDwi Ayu Anggraenianni.nuraisyah@polije.ac.idIrma Wardatianni.nuraisyah@polije.ac.idAbdurrahman Salimanni.nuraisyah@polije.ac.id<table width="643"> <tbody> <tr> <td width="374"> <p>Hama uret (<em>Lepidiota stigma</em> F.) merupakan ancaman serius bagi tanaman tebu. Penggunaan pestisida kimia dalam pengendalian hama uret menimbulkan masalah jangka Panjang, diantaranya pencemaran lingkungan dan resistensi hama. Alternatif untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan penggunaan agen hayati seperti <em>Metarhizium</em> sp. dan biopestisida. Tujuan penelitian ini yaitu: untuk melihat efektivitas jamur <em>Metarhizium</em> sp. dan biopestisida alami dari tandan kosong kelapa sawit dalam mengendalikan hama uret di lahan tebu Desa Grati, Lumajang dengan melihat mortalitas dan populalsi hama uret. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non-Faktorial. Terdapat tiga perlakuan yaitu aplikasi jamur <em>Metarhizium</em> sp, aplikasi biopestisida dan kontrol dengan masing-masing perlakuan menggunakan 10 kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dengan uji lanjut BNT taraf 5% jika terdapat pengaruh nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jamur <em>Metarhizium</em> sp. lebih efektif dalam membunuh hama uret tebu (92,67%) dibandingkan biopestisida (78%).</p> </td> </tr> </tbody> </table>2025-01-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Anni Nuraisyah, Yuni Nurfiana, Dwi Ayu Anggraeni, Irma Wardati, Abdurrahman Salimhttps://jurnal.ilmubersama.com/index.php/tabela/article/view/714Analisis Perilaku Rayap dalam Ekosistem Perkebunan Karet; Implikasi untuk Pengelolaan Hama2025-01-31T14:25:09+00:00Fakhri Ardiansyahfakhriardiansyah2@gmail.comTondi Halomoan Hasibuanfakhriardiansyah2@gmail.comVyn Irdinafakhriardiansyah2@gmail.comZacky Al Rojak Hasibuanfakhriardiansyah2@gmail.comZakiy Khairullahfakhriardiansyah2@gmail.comEka Bobby Febriantofakhriardiansyah2@gmail.com<table width="643"> <tbody> <tr> <td width="374"> <p>Rayap merupakan organisme yang mempunyai peranan krusial dalam ekosistem, baik sebagai pengurai maupun sebagai hama yang dapat merusak tanaman. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis perilaku rayap pada ekosistem perkebunan karet dan dampaknya terhadap pengelolaan hama berkelanjutan Artikel ini merupakan <em>Article Review</em> yang membahas perilaku rayap, mencakup pola aktivitas, preferensi makanan, dan interaksi dengan lingkungan, berdasarkan kajian dari berbagai penelitian sebelumnya dalam berbagai kondisi agroekosistem. Hasil analisis menunjukkan bahwa aktivitas rayap dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti kelembaban tanah, suhu, dan ketersediaan bahan organik. Selain itu, rayap cenderung memilih bahan organik tertentu sebagai sumber makanannya, seperti akar tanaman karet yang melemah akibat kondisi lingkungan yang kurang optimal. Studi ini juga menunjukkan bahwa serangan rayap meningkat di perkebunan yang praktik pengelolaannya tidak mempertimbangkan keseimbangan ekologi, seperti penggunaan bahan kimia yang berlebihan dan pengelolaan tanah yang tidak tepat. Oleh karena itu, pengendalian hama rayap memerlukan pendekatan holistik yang mencakup penggunaan agen hayati, pengelolaan habitat rayap, dan pengendalian berbasis ekologi untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Temuan ini memberikan panduan penting bagi pengelola perkebunan dalam mengembangkan strategi pengendalian hama yang ramah lingkungan sekaligus mendukung keberlanjutan produktivitas tanaman karet.</p> </td> </tr> </tbody> </table>2025-01-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Fakhri Ardiansyah, Tondi Halomoan Hasibuan, Vyn Irdina, Zacky Al Rojak Hasibuan, Zakiy Khairullah, Eka Bobby Febriantohttps://jurnal.ilmubersama.com/index.php/tabela/article/view/753Optimalisasi Manajemen Rantai Pasok dalam Agribisnis: Studi Kasus Produksi Kelapa Sawit di Negara Berkembang2025-01-31T14:25:06+00:00Eli Wahyuni Nasutionwahyuninsteli@gmail.comTuty Ningsihtuty_ningsih@itsi.ac.id<table width="643"> <tbody> <tr> <td width="374"> <p>Manajemen rantai pasok memiliki peran yang sangat vital dalam menjaga efisiensi, keberlanjutan, dan daya saing sektor agribisnis, khususnya pada industri kelapa sawit di negara-negara berkembang. Tulisan ini berfokus pada pembahasan berbagai strategi optimalisasi pengelolaan rantai pasok dalam produksi kelapa sawit, termasuk tantangan serta peluang yang dihadapi. Dalam konteks negara dengan ekonomi berkembang, sejumlah kendala utama seperti keterbatasan infrastruktur, akses teknologi yang belum memadai, regulasi lingkungan yang kompleks, serta fluktuasi pasar global sering menjadi hambatan yang harus diatasi. Metode penulisan artikel ini yakni studi literatur dengan menelaah dan mengamati beberapa jurnal untuk ditulis kembali. Tulisan ini meninjau berbagai model pengelolaan rantai pasok, seperti penerapan teknologi digital berbasis <em>Internet of Things (IoT)</em> dan <em>blockchain</em>, integrasi vertikal dalam sektor industri, hingga pengaplikasian prinsip keberlanjutan yang bertujuan mengurangi emisi karbon dan limbah. Selain itu, artikel ini juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat lokal dalam membangun ekosistem agribisnis yang lebih berkelanjutan dan inklusif. Temuan menunjukkan bahwa upaya optimalisasi rantai pasok dapat meningkatkan efisiensi logistik dan profitabilitas, serta turut mendukung pencapaian Tujuan <em>Suistanable Development Goals</em> (SDGs). Oleh sebab itu, penerapan teknologi mutakhir, penyempurnaan kebijakan, serta pengembangan kapasitas sumber daya manusia menjadi faktor esensial untuk mendukung transformasi rantai pasok kelapa sawit di negara-negara berkembang.</p> </td> </tr> </tbody> </table>2025-01-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Eli Wahyuni Nasution, Tuty Ningsihhttps://jurnal.ilmubersama.com/index.php/tabela/article/view/758Variasi Dosis Pupuk Bioneensis pada Tanaman Kedelai Edamame (Glycine max (L) Merril) yang Ditanam Secara Tumpang Sari di Areal Tanaman Karet2025-01-31T14:25:03+00:00Muhammad Hanafisakiah@itsi.ac.idAries Sukariawanariesukariawan@itsi.ac.idSuroso Rahutomosakiah@itsi.ac.idSakiah Sakiahsakiah@itsi.ac.id<p>Memanfaatkan areal di gawangan karet dapat menambah penghasilan pada satuan luas areal tanah sebelum tanaman karet menghasilkan, yaitu dengan tumpang sari tanaman kedelai edamame. Bioneensis salah satu pupuk hayati yang mampu memperbaiki kesuburan tanah, didalamnya mengandung lebih dari 10<sup>8</sup> bakteri penambat N, pelarut P, dan penghasil IAA yang berfungsi sebagai <em>plant growth promoting rhizobacteria </em>(PGPR). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bioneensis yang optimal untuk pertumbuhan kedelai edamame yang ditanam secara tumpang sari pada areal tanaman karet. Penelitian dilaksanakan di kebun praktek komoditas karet, Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) pada bulan April hingga Agustus 2022. Penelitian disusun secara acak kelompok (RAK) non faktorial yang terdiri atas empat taraf dan empat ulangan. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun majemuk dan indeks luas daun yang diamati pada minggu ke 4, 6 dan 8 setelah tanam. Data dianalisis menggunakan ANOVA pada α 5%, bila F hitung > F tabel, maka dilanjutkan dengan Uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan variasi dosis bioneensis berpengaruh nyata terhadap diamater batang pada 6 dan 8 minggu setelah tanam serta indeks luas daun yang diukur pada masa panen. Pemberian bioneensis dosis 2,5 Kg/m<sup>2</sup>, 5 Kg/m<sup>2</sup> dan 10 Kg/m<sup>2</sup> tidak menunjukkan hasil yang berbeda nyata pada semua parameter, dengan demikian dianjurkan menggunakan dosis bioneensis 2,5 Kg/m<sup>2</sup> guna meningkatkan pertumbuhan edamame yang ditanam pada sela tanaman karet.</p>2025-01-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Muhammad Hanafi, Aries Sukariawan, Suroso Rahutomo, Sakiah Sakiahhttps://jurnal.ilmubersama.com/index.php/tabela/article/view/759Pengaruh Pupuk Organik Cair (POC) Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) terhadap Biomassa Mucuna braceata D.C.2025-01-31T14:25:00+00:00Angga Oktavianusbayupratomo@unprimdn.ac.idSuratni Afriantibayupratomo@unprimdn.ac.idYustina Sri Sulastribayupratomo@unprimdn.ac.idAndry Atmaja Tariganbayupratomo@unprimdn.ac.idBayu Pratomobayupratomo@unprimdn.ac.id<p>Pengaruh Pupuk Organik Cair (POC) Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) bertujuan untuk mengetahui biomassa dari <em>Mucuna bracteata</em> pada fase pembibitan. Rancangan penelitian dengan menggunakan metode rancangan acak kelompok (RAK) non faktorial. Sebagai perlakuan adalah dosis POC. Taraf perlakuan disusun 0, 5, 10, 15, 20, 25, dan 30 ml per polibeg. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis sidik ragam <em>(Analysis of Variance) </em>dan uji DMRT signifikan 5% menggunakan software SAS versi 9.3.1. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh hasil penelitian bahwa pemberian POC TKKS berpengaruh nyata terhadap berat segar tajuk, berat kering tajuk, rasio tajuk akar sedangkan pada berat segar akar, berat kering akar, jumlah bintil akar tidak memberikan pengaruh nyata.</p>2025-01-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Angga Oktavianus, Suratni Afrianti, Yustina Sri Sulastri, Andry Atmaja Tarigan, Bayu Pratomo