Pengaruh Dosis Pupuk Organik Cair (POC) Rebung Bambu dan Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq)
Abstract Views: 105   PDF Downloads: 94DOI:
https://doi.org/10.56211/tabela.v2i2.571Keywords:
Rebung; Bambu; NPK; Bibit; Kelapa Sawit
Abstract
Pupuk merupakan bahan yang sangat menentukan produksi dan produktivitas tanaman kelapa sawit. Rebung bambu berpotensi sebagai pupuk organik karena mengandung fitohormon dan unsur hara yang lengkap untuk mendukung pertumbuhan vegetatif tanaman kelapa sawit. Pemakaian POC ini kemungkinan harus didampingi oleh pupuk anorganik karena kandungan hara POC diperhitungkan masih kurang untuk memenuhi kebutuhan hara bibit kelapa sawit di pembibitan utama untuk itu aplikasi pupuk organik cair didampingi dengan pupuk majemuk. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dosis POC rebung bambu (P) dan pupuk Majemuk NPK (M) serta interaksinya terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit. Penelitian dilakukan di lahan penelitian Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI), Medan, Sumatera Utara. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial, dengan perlakuan pertama adalah dosis POC rebung bambu (P) terdiri dari 4 taraf yaitu P0 (0 ml POC rebung bambu/polibag), P1 ( 120 ml POC rebung bambu per polybag), P2 (240 ml/polybag), P3 (420ml POC rebung bambu/polybag); perlakuan kedua adalah dosis pupuk majemuk NPK (M), dengan 3 taraf yaitu M1 (0.5 kali rekomendasi), M2 (sesuai rekomendasi), M3 (1.5 kali rekomendasi) dengan dosis rekomendasinya sebesar 5 gram/polybag sehingga diperoleh 12 kombinasi perlakuan; jumlah ulangan yang digunakan adalah 2 dan jumlah tanaman per plot sebanyak 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi POC berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, berat segar dan kering tajuk dengan dosis POC terbaik adalah P3 yaitu 420 ml/polybag. Perlakuan dosis pupuk majemuk NPK (M) berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter demikian juga dengan interaksi antara dosis POC rebung bambu (P) dan pupuk majemuk NPK (M) berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter.
Downloads
References
Budiargo, A., Purwanto, R., & Sudradjat, . (2015). Manajemen Pemupukan Kelapa Sawit (Jacq.) di Perkebunan Kelapa Sawit, Kalimantan Barat. Buletin Agrohorti, 3(2). https://doi.org/10.29244/agrob.v3i2.14986
Harahap, P. F., Hadi, S., & Rosnita, R. (2023). Dampak Kenaikan Harga Pupuk terhadap Produktifitas Kelapa Sawit Kabupaten Pelalawan. JIA (Jurnal Ilmiah Agribisnis) : Jurnal Agribisnis Dan Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, 8(5). https://doi.org/10.37149/jia.v8i5.870
Harahap, Q. H. (2021). Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair dari Batang Pisang, Sabut Kelapa, Rebung Bambu Terhadap Produksi Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.). Jurnal Agrohita, 6(2).
Irawan Beni. (2013). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Bibit Kelapa Sawit Dengan Metode Simple Additive Weighting (Saw). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Bibit Kelapa Sawit Dengan Metode Simple Additive Weighting ( Saw ).
Irawan, D. L., & Asngad, A. (2022). Pemanfaatan Azolla microphylla dan Daun Kersen Sebagai Pupuk Organik Cair (POC) dengan Penambahan Bioaktivator Rebung Bambu. Seminar Nasional Pendidikan Biologi Dan Saintek (SNPBS) Ke-VII.
Irma, V., Program, S., Budidaya, S., Kelapa, P., Politeknik, S., Sawit, K., & Widya Edukasi -Bekasi, C. (2018). Pertumbuhan Morfologi Bibit Kelapa Sawit Pre Nursery dengan Penanaman Secara Vertikultur. Jurnal Citra Widya Edukasi, 2.
Kasi, P. D., Suaedi, S., & Angraeni, F. (2018). Pemanfaatan Pupuk Organik Cair Rebung Bambu untuk Pertumbuhan Kangkung Secara Hidroponik. Biosel: Biology Science and Education, 7(1). https://doi.org/10.33477/bs.v7i1.391
Lievens, B., Hallsworth, J. E., Pozo, M. I., Belgacem, Z. Ben, Stevenson, A., Willems, K. A., & Jacquemyn, H. (2015). Microbiology of sugar-rich environments: Diversity, ecology and system constraints. In Environmental Microbiology (Vol. 17, Issue 2). https://doi.org/10.1111/1462-2920.12570
Purba, E. (2022). Respon Penambahan Npk Granul Dan Poc Rebung Bambu Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Gambas (Luffa acutangula). Jurnal Penelitian Bidang Ilmu Pertanian, 3 (1).
Pusat Penelitian Kelapa Sawit. (2014). Petunjuk Teknis Pembibitan Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Kelapa Sawit.
Rahmawati, A. A. (2021). Rebung Bambu Sebagai Alternatif Fitohormon Dalam Memacu Pertumbuhan Tunas, Pada Benih Dorman. Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian, 17(1). https://doi.org/10.31941/biofarm.v17i1.1434
Roba, T. B. (2018). Review on: The Effect of Mixing Organic and Inorganic Fertilizer on Productivity and Soil Fertility. OALib, 05(06). https://doi.org/10.4236/oalib.1104618
Saputra, B., Suswati, D., & Hazriani, R. (2018). Kadar Hara NPK Tanaman Kelapa Sawit pada Berbagai Tingkat Kematangan Tanah Gambut Di Perkebunan Kelapa Sawit PT. Peniti Sungai Purun Kabupaten Mempawah. Perkebunan Dan Lahan Tropika, 8(1). https://doi.org/10.26418/plt.v8i1.29789
Sari, C. M., & Nazarullah, N. (2020). Pengaruh Mol Rebung Bambu Dan Kematangan Bokashi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea). Jurnal Sosial Humaniora Sigli, 3(2). https://doi.org/10.47647/jsh.v3i2.315
Siahaan, M., Sutanto, A. S., & Simanjuntak, S. C. (2021). Pengaruh Pemberian Beberapa Sumber Unsur Hara N Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Pembibitan Utama. Jurnal Agro Estate, 5(2). https://doi.org/10.47199/jae.v5i2.219
Siahaan, M., & Wijaya, H. (2020). Strategi Peningkatan Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit Melalui Pendekatan Manajemen Blok Di Perkebunan Kelapa Sawit Skala Luas. Jurnal Agro Estate, 4(1). https://doi.org/10.47199/jae.v4i1.117
Sukmawan, Y., , S., & , S. (2016). Peranan Pupuk Organik dan NPK Majemuk terhadap Pertumbuhan Kelapa Sawit TBM 1 di Lahan Marginal. Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy), 43(3). https://doi.org/10.24831/jai.v43i3.11251
T H Fairhust, & W Griffithy. (2014). Oil Palm : Best Management Practices for Yield Intensification (1st ed., Vol. 1).
Wang, Y., Chen, J., Wang, D., Ye, F., He, Y., Hu, Z., & Zhao, G. (2020). A systematic review on the composition, storage, processing of bamboo shoots: Focusing the nutritional and functional benefits. In Journal of Functional Foods (Vol. 71). https://doi.org/10.1016/j.jff.2020.104015
Wijayanto. (2019). Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Rebung Bambu pada Dua Media Tanam terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Pembibitan Pre Nursery.
Zikria, R., & Damayanti, A. (2019). Peran Penyuluhan Pertanian dan Preferensi Risiko terhadap Penggunaan Pupuk Berlebih pada Usaha Tani Padi. Jurnal Agro Ekonomi, 37(1). https://doi.org/10.21082/jae.v37n1.2019.79-94
Downloads
Article History
Pages: 53-59
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Megawati Siahaan, Yos Putra Pratama
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan naskahnya pada Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan menyetujui ketentuan berikut:
Hak cipta atas artikel apapun dalam Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan dipegang penuh oleh penulisnya di bawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. dengan beberapa ketentuan sebagai berikut:
- Penulis mengakui bahwa Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan berhak sebagai yang mempublikasikan pertama kali dengan lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License / CC BY SA 4.0
- Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif dari naskah yang telah terbit di jurnal ini ke dalam versi yang lain (misal: dikirim ke respository institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll), dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertama kali pada Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan.
- Pembaca diperbolehkan mengunduh, menggunakan, dan mengadopsi isi artikel selama mengutip artikel dengan menyebutkan judul, penulis, dan nama jurnal ini. Pengutipan tersebut dilakukan demi kemajuan ilmu pengetahuan dan kemanusiaan serta tidak boleh melanggar hukum yang berlaku.