Studi Perbandingan Kuat Tekan Beton Normal dengan Beton Berserabut Kelapa terhadap Pengaruh Air Garam

Abstract Views: 102   PDF Downloads: 91

Authors

  • Riyan Andika Ibrahim Universitas Islam Sumatera Utara, Medan
  • Darlina Tanjung Universitas Islam Sumatera Utara, Medan
  • M. Husni Malik Hasibuan Universitas Islam Sumatera Utara, Medan

DOI:

https://doi.org/10.56211/blendsains.v3i4.752

Keywords:

Beton; NaCl; Serabut Kelapa; Kuat Tekan; Daya Tahan

Abstract

Bersamaan dengan meningkatnya skala pembangunan, maka kebutuhan akan beton dimasa yang akan datang juga akan semakin meningkat, sehingga kebutuhan bahan baku dan bahan campuran lainnya seperti agregat kasar, agregat halus, air dan bahan tambahan lainnya juga akan semakin meningkat. Salah satunya dengan memanfaatkan limbah sabut kelapa yang tidak dapat didaur ulang dan mempunyai nilai ekonomis bagi masyarakat sebagai bahan tambahan dalam pembuatan beton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ketahanan beton berserat terhadap perendaman NaCl. Campuran yang digunakan dalam hal ini adalah sabut kelapa variasi 0,1%. Berdasarkan pengujian kuat tekan beton, hasil tertinggi diperoleh pada beton dengan campuran serabut kelapa 0,1% yang direndam selama 28 hari pada sampel4 dengan nilai kuat tekan sebesar 21,65 MPa. Nilai kuat tekan beton yang mengalami penurunan paling besar terdapat pada beton normal setelah perendaman 14 hari yaitu sebesar 5,55 MPa. Perhitungan perbandingan beton sabut kelapa dengan beton normal menunjukkan bahwa beton dengan campuran SK 0,1% pada perendaman 14 hari mengalami peningkatan sebesar 73,62%, begitu pula pada perendaman 30 hari terjadi peningkatan sebesar 144,14%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan penggunaan campuran sebesar 0,1 % sabut kelapa dapat mempengaruhi ketahanan beton terhadap serangan NaCl.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amri, S. (2005). Teknologi Beton. Jakarta: Yayasan Jhon Hi-ech.

Ardiansyah, M. D., & Sarwidi. (2018). Pengaruh Pemanfaatan Sabut Kelapa Sebagai Material Serat terhadap Kuat Tekan dan Daya Serat Beton. Jurnal Teknik Sipil.

Bhantia, N. (1994). FIBER REINFORCED CONCRETE. ACI SP 142ACL, 91, 1-29.

Hidayat, A., Ola, M.N., Masgode, M.B., & Ode, A. T. (2023). Compressive Strength OfCoconut Fiber Concrete Using Sea Water As A Solvent. Journal Of Civil Engineering, 7, 126-130.

Mehta, P. K., & Monteiro, P. (2006). ConcreteMicrostructure, Propertiesand Materials. McGraw-Hill.

Mulyono,T.(2004).Teknologi Beton. Yogyakarta:PenerbitAndi.

Nety, & Tanzil, G. (2013). Pengaruh SulfatterhadapKuatTekanBetondengan Variasi Bubuk Kaca Substitusi sebagian pasri dengan W/C 0,4 dan 0,5. Jurnal Teknik Sipildan Lingkungan, 1, 63-67.

Pane,R.A.,&Aswin,M.(2015). Kajian Kuat Tekan Beton Abu Daun Jagung Akibat Rendaman Larutan Garam (NaCl). Medan: Jurusan Teknik Sipil Univeritas Sumatera Utara.

PBI. (1971). Peraturan Beton Bertulang Indonesia. Departemen Pekerjaan Umum. Putra,M.A. (2014). Pemanfaatan Kombinasi Limbah Abu Ampas Tebu dan AbuKulit Kerang sebagai Substitusi Semen padaCampuran Beton Mutu K225 dengan NaCl sebagai Rendaman. Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan, 2, 413- 417.

isdianto, Y., & Tobing, G. R. (2018). PengaruhPenambahanserat serabut kelapa (CoconutFiber) terhadap Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah dan Kuat Lentur pada Beton. Jurnal Teknik Sipil.

Sahrudin, N. (2016). Pengaruh Penambahan Serat Sabut Kelapa terhadap KuatTekan Beton. Jurnal Konstruksia, 7, 13-20.

Samekto, W., & Rahmadiyanto, C. (2001). Teknologi Beton. Yogyakarta: Universitas Muhammmadiyah Purwokerto.

Shetty, M. S. (2005). ConcreteThecnology Theoryand Practice. S. Chand & Company LTD, 624.

SNI 03-1968 (1990). Metode Pengujian tentang Analisis Saringan Agregat Halus.

SNI 03-1969 (1990). Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar. Badan Standarisasi Nasional.

SNI 03-1971 (1990). Metode Pengujian Kadar Air Agregat. Badan Standarisasi Nasional.

SNI03-1972(2008). Cara Uji Slump Beton.Badan Standarisasi Nasional.

SNI03-1973 (1990). Cara Uji Berat Isi, K Volume Produksi Campuran dan Kadar. Badan Standarisasi Nasional.

SNI 03-1974 (1990). Metode Pengujian Kuat Tekan Beton. Badan Standarisasi Nasional.

SNI 03-2834 (2000). Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal.

SNI 03-2049(2004) Semen Portland. Badan Standarisasi Nasional.

Supriani, F., & Islam, M. (2017). Pengaruh Metode Perlakuan dalam Perawatan Beton terhadap Kuat Tekan dan Durabilitas Beton.Jurnal Inersia,9,47-54.

Tarisa, E., Olivia, M., & Kamaldi, A. (2016). Durabilitas Bubuk Kulit Kerang diLingkungan Air Laut. Jom FTEKNIK, 3, 1-6.

Tjokrodimuljo, K. (1992). Diktat teknologi Beton. Yogyakarta: Jurusan TeknikSipil Fakultas Teknik UGM.

Tjokrodimuljo, K. (2007). Teknologi Beton. Yogyakarta: Biro Penerbit KMTS FTUGM.

Wedhanto, S. (2017). Pengaruh Air Laut Terhadap Kekuatan Tekan Beton yang Tersebut dari Berbagai Merk Semenyang adadikota Malang. Jurnal Bangunan, 22, 21-27.

Wiryasa,N.M.,Giri,I.D.,&Muliartha, D. (2006). PENGARUH NaCl DAN MgSO4TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BATU PADA SBUATAN.Jurnal Ilmiah Teknik

Downloads

Article History

Submitted: 2025-01-17
Published: 2025-05-07
Pages: 442-451

PlumX Metrics

How to Cite

Ibrahim, R. A. ., Tanjung, D., & Hasibuan, M. H. M. (2025). Studi Perbandingan Kuat Tekan Beton Normal dengan Beton Berserabut Kelapa terhadap Pengaruh Air Garam. Blend Sains Jurnal Teknik, 3(4), 442–451. https://doi.org/10.56211/blendsains.v3i4.752

Issue

Section

Teknik Sipil