Edukasi tentang Deteksi Dini, Pengobatan, dan Pencegahan Kejadian Taeniasis oleh Taenia asiatica di Desa Negeri Dolok, Kecamatan Silau Kahean, Kabupaten Simalungun
Abstract Views: 167   PDF Downloads: 289DOI:
https://doi.org/10.56211/wahana.v2i2.438Keywords:
Taenia asiatica; Taeniasis; Edukasi Kesehatan; Peningkatan Pengetahuan
Abstract
Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk peningkatan pengetahuan dan perubahan sikap sosial budaya masyarakat sebagai langkah awal eliminasi penyakit taeniasis yang menjangkiti masyarakat lokal di Desa Negeri Dolok, Kecamatan Silau Kahean, Kabupaten Simalungun. Permasalahan awal dilakukan kegiatan ini adalah karena adanya kebiasaan masyarakat mengonsumsi hidangan tradisional dari olahan daging dan jeroan hati babi yang diduga mengandung sistiserkus dari T. asiatica kemudian diolah menjadi hidangan tradisional pada perayaan adat atau keagamaan yang diolah tanpa proses memasak ataupun metode pengolahan makanan dengan cara lainnya, karena resepnya telah diwariskan secara turun temurun sejak jaman dahulu. Metode pelaksanaan kegiatan yang dilakukan berupa edukasi kesehatan tentang deteksi dini, pengobatan, dan pencegahan kejadian taeniasis oleh Taenia asiatica kepada masyarakat dengan metode ceramah dan diskusi interaktif. Hasil kegiatan sangat bermanfaat karena masyarakat sasaran yang hadir terlihat sangat kooperatif dan antusias dengan banyak bertanya seputar materi yang disampaikan, serta cukup memiliki pemahaman terhadap materi yang diberikan. Walau demikian, masih dijumpai penolakan dan kurangnya komunikasi oleh sebagian besar masyarakat terkait kondisi taeniasis yang menjangkiti mereka, serta belum dijumpai peningkatan pengetahuan dan perubahan pola pikir masyarakat yang berarti terkait pengolahan bahan makanan yang memadai serta tindakan higienis lain yang perlu dilakukan dalam kegiatan proses pengolahan hidangan tradisional mereka melalui satu kali kegiatan edukasi yang telah dilakukan. Diharapkan kegiatan ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan kepada seluruh masyarakat setiap tahun yang dapat berguna untuk memperoleh data kejadian serta penyebaran kejadian taeniasis di wilayah lain dalam Kabupaten Simalungun dalam upaya eradikasi penyakit taeniasis.
Downloads
References
Baker, D. P. (2014). The schooled society: The educational transformation of global culture. Stanford University Press.
Chávez-Ruvalcaba, F., Chávez-Ruvalcaba, M. I., Santibañez, K. M., Muñoz-Carrillo, J. L., Coria, A. L., & Martínez, R. R. (2021). Foodborne Parasitic Diseases in the Neotropics–a review. Helminthologia, 58(2), 119–133.
Eom, K. S., Rim, H.-J., & Jeon, H.-K. (2020). Taenia asiatica: historical overview of taeniasis and cysticercosis with molecular characterization. Advances in Parasitology, 108, 133–173.
Flisser, A., Craig, P. S., & Ito, A. (2014). Cysticercosis and taeniosis: Taenia solium, Taenia saginata and Taenia asiatica. PLoS Neglected Tropical Diseases, 8(6), 1–18.
Franssen, F., Gerard, C., Cozma-Petruţ, A., Vieira-Pinto, M., Jambrak, A. R., Rowan, N., Paulsen, P., Rozycki, M., Tysnes, K., & Rodriguez-Lazaro, D. (2019). Inactivation of parasite transmission stages: Efficacy of treatments on food of animal origin. Trends in Food Science & Technology, 83, 114–128.
Galán-Puchades, M. T., & Fuentes, M. V. (2013a). Lights and shadows of the Taenia asiatica life cycle and pathogenicity. Tropical Parasitology, 3(2), 114.
Galán-Puchades, M. T., & Fuentes, M. V. (2013b). Taenia asiatica: the most neglected human Taenia and the possibility of cysticercosis. The Korean Journal of Parasitology, 51(1), 51.
Ito, A., Li, T., Wandra, T., Dekumyoy, P., Yanagida, T., Okamoto, M., & Budke, C. M. (2019). Taeniasis and cysticercosis in Asia: a review with emphasis on molecular approaches and local lifestyles. Acta Tropica, 198, 105075.
Saragih, Z. D., & Kristiana, N. (2020). Perancangan Buku Food Photography Masakan Khas Suku Batak. BARIK, 1(2), 141–152.
Sato, M. O., Sato, M., Yanagida, T., Waikagul, J., Pongvongsa, T., Sako, Y., Sanguankiat, S., Yoonuan, T., Kounnavang, S., & Kawai, S. (2018). Taenia solium, Taenia saginata, Taenia asiatica, their hybrids and other helminthic infections occurring in a neglected tropical diseases’ highly endemic area in Lao PDR. PLoS Neglected Tropical Diseases, 12(2), e0006260.
Wandra, T., Ito, A., Swastika, K., Dharmawan, N. S., Sako, Y., & Okamoto, M. (2013). Taeniases and cysticercosis in Indonesia: past and present situations. Parasitology, 140(13), 1608–1616.
Yamane, K., Yanagida, T., Li, T., Chen, X., Dekumyoy, P., Waikagul, J., Nkouawa, A., Nakao, M., Sako, Y., & Ito, A. (2013). Genotypic relationships between Taenia saginata, Taenia asiatica and their hybrids. Parasitology, 140(13), 1595–1601.
Yoanes Litha. (2023). Ratusan Penderita Demam Keong Sulit Dapat Obat, Pemerintah Didorong Produksi Obat Praziquantel. VOA Indonesia. https://www.voaindonesia.com/a/ratusan-penderita-demam-keong-sulit-dapat-obat-pemerintah-didorong-produksi-obat-praziquantel/6961008.html
Zein, U., Lim, H., & Sardjono, T. W. (2021). Morphology of Taenia Asiatica Simalungun, Indonesia. Medical Archives, 75(5), 382.
Zein, U., Siregar, S., Habib, H., Janis, I., Pane, A. H., & Sardjono, T. W. (2019). Human Tapeworm from Simalungun, Indonesia. Acta Medica Indonesiana, 51(2), 177.
Zein, U., Siregar, S., Janis, I., Pane, A. H., Purba, J. M., Sardjono, T. W., Wandra, T., Swastika, K., Lim, H., & Yanagida, T. (2019). Identification of a previously unidentified endemic region for taeniasis in North Sumatra, Indonesia. Acta Tropica, 189, 114–116.
Downloads
Article History
Pages: 53-58
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Ichwan Alamsyah Lubis, Ramadhan Bestari, Umar Zein, Pandu Prabowo Warsodirejo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan naskahnya pada Wahana Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat menyetujui ketentuan berikut:
Hak cipta atas artikel apapun dalam Wahana Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat dipegang penuh oleh penulisnya di bawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. dengan beberapa ketentuan sebagai berikut:
"Penulis mengakui bahwa Wahana Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat berhak sebagai yang mempublikasikan pertama kali dengan lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License / CC BY SA 4.0"
"Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif dari naskah yang telah terbit di jurnal ini ke dalam versi yang lain (misal: dikirim ke respository institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll), dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertama kali pada Wahana Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat."
"Pembaca diperbolehkan mengunduh, menggunakan, dan mengadopsi isi artikel selama mengutip artikel dengan menyebutkan judul, penulis, dan nama jurnal ini. Pengutipan tersebut dilakukan demi kemajuan ilmu pengetahuan dan kemanusiaan serta tidak boleh melanggar hukum yang berlaku."